PEMBERDAYAAN SISWA TINGKAT SMA SEBAGAI FASILITATOR BELAJAR MELALUI PELATIHAN TINGKAT DASAR
Keywords:
fasilitator belajar, mengajar, pelatihan.fasilitator belajar, mengajar, pelatihan.Abstract
Yayasan Emmanuel terbeban untuk membantu siswa setingkat SMA dengan memberi bantuan dana pendidikan atau beasiswa pendidikan. Konsekuensi dari beasiswa tersebut adalah wajib mencari anggota partisipan belajar di lingkungan siswa tinggal untuk difasilitasi belajar membaca dan menulis. Khususnya yang akan difasilitasi untuk belajar adalah anak-anak usia pra sekolah hingga sekolah dasar. Dengan kondisi para fasilitator belajara ini masih setingkat SMA, maka sangat dibutuhkan pelatihan agar fasilitator ini memiliki keterampilan dalam mengajar. Oleh karena itu, Yayasan Emmanuel menggagas agar dibuat pelatihan mengajar secara khusus bagi fasilitator mengajar, yaitu dengan menjalin kerja sama dengan Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar, Universitas Pelita Harapan. Materi-materi yang dibutuhkan dalam pelatihan ini adalah materi kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang guru, yaitu ilmu dasar pendidikan dan pembelajaran. Adapun isi kegiatan pelatihan adalah menyusun rencana pembelajaran, komunikasi belajar, konten pembelajaran (Matematika Dasar, Bahasa Indonesia Dasar, Bahasa Inggris Dasar, Ilmu Pengetahuan Alam Dasar dan Ilmu Pengetahuan Sosial Dasar), menyusun penilaian sederhana, membuat alat peraga dan praktik mengajar. Saat pelatihan dilaksanakan siswa-siswa diarahkan untuk mencatat dan ada sesi tanya jawab. Adapun capaian dari pelatihan ini adalah siswa sudah mampu merancang pembelajaran sederhana, mampu melaksanakan pembelajaran melalui praktik mengajar sesuai rencana, dan mampu membuat alat peraga sederhana.
References
Esi, et al., (2016). Peranan Guru Sebagai Fasilitator dan Motivator dalam Meningkatkan Hasil Belajar di Kelas XI SMK. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. Vol. 5, No.10, pp. 1-14.
Hasan, N. A. (2018). Pendidikan dan Pelatihan sebagai Upaya Peningkatan Kinerja Pustakawan. LIBRIA, Vol. 10, No. 1, pp. 95-115.
Jumrana, et al., (2015). Fasilitator dalam Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Komunikasi Profetik. Vol. 08, No.01, pp. 19-30.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Kurikulum pelatihan fasilitator sanitasi total berbasis masyarakat (STBM)-Stunting.Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Khurotin, N., Afrianty, T. W. (2018). Analisis Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di PT Beon Intermedia Cabang Malang. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol. 64, No. 1, pp. 195-203.
Naibah. (2018). Peranan Guru Sebagai Fasilitator dalam Perkembangan Peserta Didik. Jurnal Christian Humaniora. Vol.2, No.1, pp. 77-86.
Parjono (2015). Konsepsi Guru Tentang Belajar dan Mengajar dalam Perspektif Belajar Aktif. Jurnal Psikologi. Vol.27, No.2, pp.73-83.
Rohmah, N. F. (2018) Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. INTIZAM: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol.2, No. 1, pp. 1-11.
Santoso, H. B., Subagyo. (2017). Peningkatan Aktifitas dan Hasil Belajar dengan Metode Problem Basic Learning (PBL) pada Mata Pelajaran Tune Up Motor Bensin Siswa Kelas XI di SMK Insan Cendekia Turi Sleman Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Taman Vokasi. Vol. 5, No.1, pp. 40-45.