PERBAIKAN KUALITAS PROSES PEMBUATAN PRODUK KAIN DENIM MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN PERANCANGAN EKSPERIMEN

Authors

  • Ibrahim Abdul Aziz Program Studi Teknik Industri, Universitas Jenderal Achmad Yani
  • Cucu Wahyudin Program Studi Teknik Industri, Universitas Jenderal Achmad Yani

Keywords:

Six Sigma, Persiapan Pertenunan, Perancangan EksperimenSix Sigma, Persiapan Pertenunan, Perancangan Eksperimen

Abstract

  1. X merupakan perusahaan tekstil kain denim yang bertujuan mewujudkan tingkat efisiensi 95%, grading A 95%, dan zero accident. Kondisi existing rata-rata keseluruhan produk masih mencapai 86,14% grading A. Produk dengan kategori yang sering menimbulkan cacat dengan capaian grading B ialah kain denim corak 1328 BT sebesar 14,86%. Kain grading B mengakibatkan kerugian berupa Loss Sales sebesar Rp.3000,-/yard. Pendekatan six sigma diupayakan mampu memperbaiki kualitas proses pembuatan kain denim. Jenis cacat yang diidentifikasi memiliki frekuensi cacat benang tertinggi diantaranya ialah benang pakan carang, benang lusi putus, dan benang pakan putus. Pengukuran DPMO dan level sigma existing ialah 9067,21 dan nilai sigma 3,86 σ lebih kecil dari target yaitu 4,11 σ. Penyebab cacat benang diduga karena persiapan pertenunan pada setting mesin weaving dan bahan baku benang belum optimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya produk cacat dan menentukan setting optimal proses pertenunan menggunakan perancangan eksperimen. Hasil analisa data dan brainstorming terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu ketebalan benang Ne 7s dan kecepatan mesin 400 RPM. Eksperimen dilakukan dengan tiga taraf perlakuan pada setiap faktor (Eksperimen Faktorial 3²). Hasil eksperimen konfirmasi berdasarkan pengukuran DPMO diperoleh 6363,64 dengan nilai sigma sebesar 4,00 σ meningkat dari kondisi existing sebelumnya dengan selisih 0,14 σ.
  2. X merupakan perusahaan tekstil kain denim yang bertujuan mewujudkan tingkat efisiensi 95%, grading A 95%, dan zero accident. Kondisi existing rata-rata keseluruhan produk masih mencapai 86,14% grading A. Produk dengan kategori yang sering menimbulkan cacat dengan capaian grading B ialah kain denim corak 1328 BT sebesar 14,86%. Kain grading B mengakibatkan kerugian berupa Loss Sales sebesar Rp.3000,-/yard. Pendekatan six sigma diupayakan mampu memperbaiki kualitas proses pembuatan kain denim. Jenis cacat yang diidentifikasi memiliki frekuensi cacat benang tertinggi diantaranya ialah benang pakan carang, benang lusi putus, dan benang pakan putus. Pengukuran DPMO dan level sigma existing ialah 9067,21 dan nilai sigma 3,86 σ lebih kecil dari target yaitu 4,11 σ. Penyebab cacat benang diduga karena persiapan pertenunan pada setting mesin weaving dan bahan baku benang belum optimal. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya produk cacat dan menentukan setting optimal proses pertenunan menggunakan perancangan eksperimen. Hasil analisa data dan brainstorming terdapat dua faktor yang mempengaruhi yaitu ketebalan benang Ne 7s dan kecepatan mesin 400 RPM. Eksperimen dilakukan dengan tiga taraf perlakuan pada setiap faktor (Eksperimen Faktorial 3²). Hasil eksperimen konfirmasi berdasarkan pengukuran DPMO diperoleh 6363,64 dengan nilai sigma sebesar 4,00 σ meningkat dari kondisi existing sebelumnya dengan selisih 0,14 σ.

References

Muis, Saludin. 2010. Metodologi 6 Sigma Menciptakan Kualitas Produk Kelas Dunia. Jakarta : Graha Ilmu.

Gasperz, V. 2002. Pedoman Implementasi Program Six Sigma Terintegrasi dengan ISO 9001 : 2000, MBNQA dan HACCP. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Saleh, Ibnu. 1986. Teknologi Pertenunan I dan II. Yogyakarta : Fakultas Teknologi Industri, VII.

Suparli, Like. 1985. Teknologi Pertenunan. Bandung : Institut Teknologi Tekstil.

Dachlan, Ir. 1982. Praktek Pembuatan Kain I. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Suwanda. 2011. Desain Eksperimen Untuk Penelitian Ilmiah. Bandung : Alfabeta.

Montgomery, D.C. 1976. Design and Analysis of Experiment, Seventh Edition. Arizona : State University.

Chrysler Corporation, Ford Motor Company, General Motors Corporation. 1995. Potential Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) Reference Manual, Second Edition.

Montgomery, D.C. 2001. Introduction To Statistical Quality Control , fourth Edition. New York : John Willey & Sons, Inc.

Gaspersz, Vincent. 1994. Metode Perancangan Percobaan. Bandung : Armico.

Apriliandi, A. 2019. Perbaikan Kualitas Cermin Kombinasi Menggunakan Pendekatan Six Sigma Dan Perancangan Eksperimen. Bandung : Fakultas Teknologi Manufaktur (Tidak diterbitkan)

Published

2021-03-04

How to Cite

Abdul Aziz, I., & Wahyudin, C. . (2021). PERBAIKAN KUALITAS PROSES PEMBUATAN PRODUK KAIN DENIM MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DAN PERANCANGAN EKSPERIMEN. Prosiding Penelitian Pendidikan Dan Pengabdian 2021, 1(1). Retrieved from http://prosiding.rcipublisher.org/index.php/prosiding/article/view/199