PENCITRAAN DIRI SEBAGAI PENYEBAB NARSISME
Keywords:
Citra diri, NarsismeAbstract
Maraknya penggunaan berbagai macam media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan remaja. Perilaku narsisme meningkat sejak hadirnya media sosial, karena memberi banyak kemudahan dan memberi akses lebih mudah bagi remaja untuk mengekspresikan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena perilaku narsisme pada remaja pengguna media sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek sering memperlihatkan suatu hal atau situasi yang mendorong agar orang lain memiliki kesan yang baik-baik dengan meminimalkan hal-hal yang negatif atau kurang baik untuk dirinya sendiri. Pencitraan diri yang dilakukan remaja mendorong munculnya perilaku narsisme dalam menggunakan media sosial. Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi kepada subjek menunjukkan bahwa tujuan dari perilaku narsisme ini adalah agar mendapatkan pujian, perhatian dari orang lain, menunjukkan status sosial, mendapatkan citra yang baik dan menunjukkan berbagai macam kelebihan yang dimiliki.
References
American Psychiatric Association. (2012). Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition. Washington: American Psychiatric.
Buffardi, Laura E. & Campbell, W. (2008). Narcissism and social networking web sites. Personality and Social Psychology Bulletin. Vol. 34.
Goffman, E. (1971). The Presentation Of Self In Everyday Life. University of Edinburgh Social Science Research Center.
Halgin, R. P., & Whitebourne, S. K. (2010). Psikologi Abnormal: Perspektif
Klinis Pada Gangguan Psikologis. Jakarta: Salemba Humanika.
Purnamasari, A. et al. (2018). ‘Hubungan Citra Diri Dengan Perilaku Narsisisme’, 11(2), pp. 115–132.
Sabekti, R., Yusuf, A & Pradanie, R. (2019). Aktualisasi Diri Dan Kecenderungan Narsisme Pada Remaja Akhir Pengguna Media Sosial. Jurnal Keperawatan Jiwa. Vol. 1. No. 1.
Sakinah, U., Zatrahadi, M. F. and Darmawati, D. (2020). ‘Fenomena Narsistik di Media Sosial Sebagai Bentuk Pengakuan Diri’, Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 2(1), p. 34. doi: 10.24014/0.8710544.
Saldana, J. (2009). The Coding Manual for Qualitative Researchers. London: Sage.
Soekanto, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.