PROBLEMATIKA DALAM MENILAI SIKAP PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN DARING

Abstract

Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan data untuk mengukur pencapaian belajaran peserta didik. Penilaian pencapaian kompetensi peserta didik meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang seharusnya dilaksanakan secara berimbang dalam menilai standar pembelajaran. Akan tetapi, problematikanya Tampak jelas ketika pembelajaran dilaksanakan secara daring yang pada kenyataannya lebih menikberatkan kepada aspek pengetahuan. Hal ini terlihat dari hasil pengamatan dalam penggunaan e-learning moodle di Universitas Tanjungpura, e-learning di IAIN Pontianak, Google Classroom dan Edmodo di berbagai Sekolah di Pontianak semuanya menikberatkan kepada hasil nilai akhir pengetahuan tanpa memperdulikan sikap peserta didik. Padahal, dalam menilai sikap diperlukan kontak langsung antara pendidik dan peserta didik (pembelajaran luring). Teknik penilaian sikap utama yang dilakukan oleh pendidik adalah observasi secara langsung peserta didik baik di dalam maupun di luar kelas yang dalam pembelajaran daring digantikan oleh lembar observasi dalam bentuk format penilaian yang diisi dalam bentuk Google Form, Microsoft Form, atau sebaliknya yang dirasa kurang kompetibel karena dilakukan secara observasi tidak langsung. Pendidik tidak mampu menilai tingkah laku, ucapan, tindakan peserta didik secara langsung. Oleh karena itu, diharapkan adanya proses pembelajaran ideal yang seyogyanya dilakukan secara gabungan daring dan luring (blended learning) dalam mengikuti pembelajaran di era revolusi industri 4.0 dengan penilaiannya dengan cara luring.